Ad Code

DomaiNesia

Memberi Melalui Suatu Kekurangan: Kisah Engkus Al Getuk Difabel Inspiratif dari Sukabumi dalam Memberi Manfaat Pada Orang Lain


Perjalanan saya ke wilayah Selatan Sukabumi beberapa waktu lalu ternyata menyimpan cerita yang tidak akan pernah saya lupakan. Di tengah rute panjang menuju daerah Nyalindung, sebuah kecamatan yang sejuk dengan nuansa pedesaan, saya bertemu dengan sosok luar biasa, Engkus Al Getuk. Awalnya, saya hanya mendengar sekilas tentang beliau dari cerita teman. Tapi setelah duduk dan berbincang langsung, saya benar-benar dibuat tercengang oleh kisah hidupnya.

Kang Engkus terlahir dengan kondisi memiliki celebral palsy, gangguan saraf motorik yang membuat gerak tubuhnya sangat terbatas. Sejak usia 3 bulan, tubuhnya mengalami kelainan, panas lalu disuntik, yang mengakibatkan kedua tangannya melengkung ke belakang dan kakinya pun tidak bisa digunakan untuk berjalan. Dari kecil ia sudah akrab dengan keterbatasan. Pendidikan formal? Jangankan perguruan tinggi atau sekolah menengah, untuk masuk sekolah dasar saja ia tidak pernah merasakannya. Tapi jangan salah, keterbatasan itu justru jadi titik balik lahirnya sebuah inspirasi yang luar biasa.


Dari Tidak Sekolah Menjadi Pengajar Bahasa Inggris

Bayangkan, seorang yang tidak pernah duduk di bangku sekolah formal tapi justru mampu menjadi pengajar bahasa Inggris. Kang Engkus mulai belajar secara otodidak, sejak sekitar usia 6 tahun, dari mendengarkan siaran radio luar negeri, menonton film berbahasa Inggris dengan teks terjemahan, membaca kamus dan koran asing, hingga mencari kosa kata dan materi sendiri. Dengan tekad yang tak kenal lelah, ia mengubah kekurangan menjadi kesempatan.

Karena tangan tidak bisa digunakan, ia menggunakan jari-jari kaki untuk mengetik di laptop atau ponsel. Dari sanalah ia mulai menulis materi pelajaran, mengajar lewat grup Facebook bernama “Ayo Belajar Bahasa Inggris dari Nol”, dan bahkan menulis buku. Kreativitas dan intensitasnya membuahkan hasil: ribuan murid dari berbagai usia dan latar belakang ikut dalam kelasnya tanpa dipungut biaya. Semuanya belajar dari nol, karena bagi Engkus orang yang mau belajar dan punya semangat sudah cukup.


Julukan “Al Getuk”: Makna dan Filosofi di Baliknya


Namanya “Engkus Al Getuk” bukan hanya sekadar nama, melainkan doa dan motivasi yang terus menyertainya. “Getuk” bukan karena ia suka makanan tradisional getuk, melainkan singkatan dari kata-kata berbahasa Inggris yang mencerminkan kualitas yang ingin ia miliki dan sebarkan:

G = Gregarious (suka berteman),

E = Educated (berpendidikan),

T = Thoughtful (bijaksana),

U = Unique (unik),

K = Kind (baik hati).

“Al” di depannya bermakna “Aku” — sehingga “Engkus Al Getuk” bisa diartikan sebagai “Orang yang suka berteman, berpendidikan, bijaksan, unik dan baik hati”. Filosofi ini bukan hanya nama keren doang akan tetapi Kang Engkus sendiri menjadikan itu sebagai pengingat, bahwa meski fisiknya terbatas, ia tetap bisa memiliki karakter yang bisa dihargai dan memberi manfaat pada orang lain.  "Memiliki cacat fisik bukanlah halangan bagi saya untuk terus belajar dan mewujudkan impian saya", itulah prinsip yang selalu dianut oleh Kang Engkus.

Lewat jari kaki, ia mengetik; lewat media sosial, ia memberikan pelajaran bahasa Inggris, motivasi, berbagi cerita. Buku-bukunya pun sudah terbit, seperti A Life on Toes (Kehidupan Dibalik Jari Kaki), English is Easy, dan modul bahasa Inggris. Grup Facebook “Ayo Belajar Bahasa Inggris dari Nol” yang ia kelola punya anggota puluhan ribu dari berbagai daerah bahkan luar negeri dengan latar profesi yang berbeda. Banyak orang merasa terbantu tidak hanya dalam belajar bahasa Inggris, tetapi juga mendapat suntikan semangat untuk tak pernah menyerah.


Penghargaan sebagai Pengakuan atas Dedikasi


Kerja keras dan semangatnya tidak sia-sia. Beberapa penghargaan dan pengakuan resmi yang sudah diterimanya antara lain:

- Liputan6 Awards 2019 dalam kategori Pantang Menyerah. Penghargaan ini mengakui kegigihan Engkus mengajar bahasa Inggris melalui media sosial dan buku meski tidak pernah mengenyam pendidikan formal. 

- Merdeka Awards 2024 kategori Sosok Inspiratif untuk Indonesia. Ia diapresiasi karena pelayanan sosialnya lewat pengajaran bahasa Inggris, baik online maupun offline, tanpa imbalan finansial. 

Dari perjumpaan di Nyalindung, dari kata-kata sederhana dan langkah yang mungkin berbeda, saya belajar sesuatu yang besar: bahwa memberi tidak harus dimulai dari yang sempurna. Keterbatasan fisik bisa jadi sumber kekayaan hati dan semangat. Engkus Al Getuk bukan hanya sosok pengajar bahasa Inggris atau motivator—lebih dari itu, dia adalah simbol bahwa manusia bisa memilih untuk menjadi inspirasi melalui apa yang dimiliki, bukan membandingkan dengan apa yang tidak dimiliki.

Jadi, kalau suatu hari kamu merasa kurang di suatu hal, ingatlah Engkus Al Getuk: dari jari-jari kaki, dari film dan kamus kecil, dari nama yang menjadi doa—lahirlah sebuah karya, sebuah pelayanan, dan sebuah komunitas yang tumbuh memberi. Kita semua punya potensi, bahkan dari kekurangan. Dan Kang Engkus pun sudah membuktikannya. Nothing is impossible if you keep trying. Tak ada yang mustahil jika kamu terus berusaha.

Posting Komentar

16 Komentar

  1. Inspiratif banget ceritanya. Dari kekurangan ternyata bisa memunculkan kekuatan yang nggak disangka. Baca ini bikin aku sadar kalau setiap orang punya cara unik untuk memberi makna dalam hidup.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku juga ngerasa gitu, kadang justru dari keterbatasan kita bisa nemuin kekuatan yang nggak pernah kepikiran sebelumnya. Hidup memang selalu kasih cara unik buat kita belajar memberi makna. Makasih banyak Mba Aie 🙏

      Hapus
  2. Sebuah kisah yang membuat kita jadi termangu, memikirkan kembali makna hidup. Pecutan untuk lebih semangat menjalani hidup. Kisah AI Getuk membuatku tak bisa berlama-lama dan berleha-leha, aku harus melakukan sesuatu yang bermanfaat. Seharusnya itu yang kulakukan dari dulu, terima kasih cerita inspiratifnya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Seneng rasanya kalau kisah AI Getuk bisa jadi pemantik semangat. Hidup emang sering ngasih kode keras, tinggal kita aja mau gerak atau diem. Yuk sama-sama bikin langkah kecil yang bermanfaat

      Hapus
  3. MasyaAllah keren banget, inspiratif sekali Engkus Getuk. Jadi malu sendiri bacanya :) Semangatnya luar biasa, keterbatasan fisik tidak menjadi penghalang buat menyebarkan hal positif dan bermanfaat dengan bahasa Inggris. Semoga kita juga ketularan vibes positifnya ya kak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Engkus Al Getuk ini emang jadi contoh nyata kalau keterbatasan bukan alasan buat berhenti berkarya. Semoga vibes positifnya nular ke kita semua yaa biar makin semangat ngejalanin hidup

      Hapus
  4. Masya Allah. Sangat luar biasa sekali. Sangat menginspirasi sekali. Setiap orang pasti mempunyai kemampuan juga. Dan ini dibuktikan dengan bisa mengejar bahasa inggris. Saya awalnya kira ada nama getuk karena pengusaha getuk yang berhasil. Ternyata itu singkatan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setiap orang tuh pasti punya potensi unik masing-masing. Tinggal gimana kita nguliknya aja. Cerita soal Engkus Al Getuk ini memang bikin semangat lagi ya, apalagi ternyata “Getuk” bukan makanan tapi singkatan yang keren!

      Hapus
  5. orang-orang seperti engkus begini bisa jadi tamparan banget ya buat kita yang fisiknya sempurna ini tapi belajar masih ogah-ogahan. salut banget sama engkus dan kegigihannya untuk belajar dan bahkan membagikan ilmunya buat banyak orang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul banget mba Antung, saya juga ngerasa ditampar sama semangatnya Engkus. Kadang kita yang fisiknya sehat justru suka males-malesan, padahal dia bisa kasih contoh luar biasa soal konsistensi dan berbagi ilmu. Salut banget!

      Hapus
  6. Menginspirasi sekali, Kang..
    Rasanya malu sekalii.. Allah berikan semuanya pada hambaNya, namun kita gak datang buat penuhi panggilanNya yakni menjadi bermanfaat untuk orang lain dengan apa yang kita miliki.

    Sungguh Allaah Maha Pemurah, Allaah Maha Besar.
    Allaahu Akbar.

    Betul, Bang.. ketika ada rasa malas menghantui, ingatlah bahwa ada kang Engkus Al Getuk yang selalu bermanfaat untuk orang lain. Perjalanannya gak mudah dan pasti banyak sekali tantangannya.. lalu beliau membagikannya dengan sukarela. Barakallaahu fiik~

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih banget Teh Leny atas komentarnya 🙏🥹. Kadang kita suka lupa sama hal sederhana tapi berarti, ya. Kang Engkus ngingetin kita kalau sekecil apa pun yang kita punya, kalau dipakai buat manfaatin orang lain, nilainya jadi luar biasa. Semoga kita bisa terus belajar dari ketulusan beliau 🤲

      Hapus
  7. Luar biasa seseorang seperti ini. Dari keterbatasan tapi memiliki kelebihan dari kita yang memiliki kondisi tubuh normal. Sangat menginspirasi sekali.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kadang justru dari keterbatasan lahir kekuatan yang luar biasa mas Didik. Kita yang katanya normal malah sering lupa bersyukur. Salut banget, benar-benar inspirasi hidup

      Hapus
  8. Sangat inspiratif sekali. Mengingatkan betapa setiap manusia itu bisa memilih menjadi bermanfaat atau terpuruk. Sungguh sepak terjang Engkus Al Getuk sangat patut diacungi dua jempol dan di tiru segala kiprah baiknya.

    Kebayang dengan keterbatasan fisik, beliau tetap bersemangat belajar bahkan lebih jago dan berhati mulia. Rela ngajar tanpa dibayar. Masha Allah, semoga saja menjadi ladang amal kebaikan ya setiap proses mengajar hingga menerbitkan buku.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Engkus Al Getuk tuh bukti nyata kalau keterbatasan nggak jadi alasan buat berhenti bermanfaat. Semangatnya luar biasa, bikin kita malu kalau suka ngeluh. Semoga makin banyak yang terinspirasi ya mba

      Hapus